Rabu, 15 Agustus 2012

Keutamaan 10 hari Bulan Dzulhijjah

bismillaahirrahmaanirrahiim

Ibnu Abbas r.a. berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda,Tidak ada hari yang disukai Allah melebihi sepuluh hari dari bulan Dzulhijjah.
Bagaimana jika dibandingkan dengan jihad di jalan Allah?tanya para sahabat.
Jihad di jalan Allah tidak dapat mengimbanginya kecuali orang yang berjihad di jalan Allah dengan mengorbankan jiwa dan hartanya lalu tidak kembali lagi (mati syahid).
Aisyah r.a. bercerita bahwa ada seorang pemuda yang berprofesi sebagai penyanyi. Jika datang bulan Dzulhijjah, ia senantiasa melaksanakan puasa. Hari ini sampai kepada Rasulullah saw. beliau lantas memanggilnya dan bertanya,Anak muda, apa yang mendorongmu untuk berpuasa?
Pemuda itu menjawab,Ya Rasulullah, tidaklah saya berpuasa kecuali karena hari-hari itu adalah hari-hari syiar Islam dan hari-hari orang yang melaksanakan ibadah haji. Saya sangat berharap Allah mengikutsertakan saya dalam doa-doa mereka.
Rasulullah saw. kemudian bersabda,Anak muda, setiap hari yang kamu gunakan untuk berpuasa nilainya sama dengan (seratus budak, seratus unta, dan seratus kuda yang digunakan untuk berjihad di jalan Allah).
Ketika pesanmu sampai pada hari Tarwiyah (8.Dzulhijjah,penerj), nilainya sama dengan seribu budak, seribu unta, dan seribu kuda yang digunakan untuk berjihad di jalan Allah. Lalu, jika puasamu sampai pada hari Arafah (9.Dzulhijjah, penerj).nilainya sama dengan dua ribu budak, dua ribu unta, dua ribu kuda yang di gunakan untuk berjihad di jalan Allah.
Selanjutnya beliau bersabda bahwa puasa pada hari Arafah nilainya sama dengan puasu dua tahun.
Para mufasir berpendapat ketika menafsirkan ayat,Kami telah menjanjikan kepada Musa tiga puluh hari, lalu Kami menyempurnakannya sepuluh hari lagi.(QS al-Arafah [7]: 42).,bahwa yang dimaksud sepuluh hari pada ayat tersebut adalah sepuluh hari pada bulan Dzulhijjah.
Ibn Masud r.a. berkata bahwa Allah telah memilih empat hari, empat bulan, empat orang perempuan, empat orang yang sedang menggiring kelompoknya menuju surga, dan empat orang yang dirindukan surga. Empat hari yang dipilih Allah adalah (1)Hari Jumat, karena di dalamnya ada waktu dikabulkan doa. Siapa saja yang berdoa kepada Allah, baik mengenai urusan dunia atau akhirat, Allah pasti akan mengabulkannya.(2) Hari Arafah. Pada hari itu, Allah berfirman kepada para malaikat,Lihatlah hamba-hamba-Ku yang datang dari berbagai penjuru dunia dengan berlumuran debu. Mereka telah menafkahkan hartanya dan melelahkan badannya. Saksikanlah bahwa Aku telah mengmpuni mereka.(3) Hari Idul Adha. Pada hari ini, seorang hamba berkurban kepada Allah. Setiap tetes darah dari hewan kurban yang disembelihnya adalah penghapus dosa-dosanya.(4) Hari Idul Fitri. Ketika kaum Muslim berpuasa pada bulan Ramadhan, lalu keluar untuk melaksanakan salat pada Idul fitri, Allah berfirman kepada para malaikat, Setiap orang yang beramal pasti mengharapkan balasan. Hamba-hamba-Ku telah berpuasa selama bulan Ramadhan lalu keluar pada Hari Idul Fitri dengan mengharapkan pahala. Oleh karena itu, saksikanlah bahwa Aku telah mengampuni mereka semua.
Lalu para malaikat berseru,Wahai umat Muhammad, pulanglah karena Allah telah mengganti keburukan kalian dengan kebaikan.
Empat bulan yang dipilih Allah adalah bulan Rajab, bulan Zulqadah, bulan Dzulhijjah, dan bulan Muharam. Empat wanita yang dipilih Allah adalah Maryam binti Imran, Khadijah binti Khuwaylid, Aisyah binti Mujahim istri Firaun, dan Fatimah binti Muhammad, saw. empat orang yang sedang menggiring kelompoknya menuju surga adalah :Muhammad saw. yang menggiring bangsa Arab; Salman al-Farisi yang menggiring bangsa Persia; Shuayb yang menggiring bangsa Romawi; dan Bilal yang menggiring bangsa Habsyi. Sementara empat orang dirindukan surga adalah Ali ibn Abi Thalib,Amar ibn Yasir, Salman al-Farisi, dan Miqdad ibn al-Aswad.
Rasulullah saw. bersabda,Barangsiapa berpuasa pada hari Tarwiyah, Allah akan memberinya pahala seperti yang diberikan kepada Nabi Ayub a.s. atas kesabarannya menanggung ujian Allah. Barangsiapa yang berpuasa pada hari Arafah Allah akan memberi pahala seperti yang diberikan kepada Nabi Isa.a.s.
Dalam riwayat lain, beliau bersabda,Jika datang hari Arafah, Allah menyebarkan rahmat-Nya. Barangsipa yang meminta kepada Allah baik urusan dunia atau akhirat, Allah akan memberinya.
Selain itu, sabdanya,Berpuasa pada hari Arafah dapat menghapus dosa setahun ke belakang dan setahun yang akan datang.
Hikmah yang terdapat pada dua hari raya kaum Muslim itu hanya Allah yang tahu. Namun, pada kedua hari raya itu mereka sangat gembira, dan kegembiraan terbesar bagi mereka adalah diampuni dosa-dosa mereka.[]
Rahmat Mulyadi Tamaqn Bima Permai Blok A 11 Cirebon Jabar

Warid Khusus Bulan Rajab

Ini niat mandi di bulan rajab / keramas
Nawaitul ghuslalan liawwalisy syahri rajabil mukarommi likhuruji minal ghoflati walkhothoi sunnatan lillahi ta’alaa
Ini lafazh  niat shalat sunnah di malam awwal bulan rajab / tanggal satu 
Ushalli sunnatan min awwalisy-syahri rajabi rak’ataeni lillahi ta’alaa  Allahu Akbar.
Dina tiap-tiap raka’at ba’da fatihah baca  ( Al Ikhlash  11 x ) ba’da salam baca Istighfar (3x) dan Alladzii laa ilaaha illa huwalhayyulqoyyuum, Watuubu ilahi min kulli dzanbin ‘azhiim , adznabtu ‘amdan aokhothooan sirron ao’alaa niyatan shoghiron aokabiiron , innaka anta ghofaarudz dzunuubi , fattahul quluub sattarul ghuyuub , kaa tsuful kuruub , wa atuubu ilaihi minadz dzunuubil latii ‘alamu wadz dzunuubil latii laa a’lamu innaka anta ‘allamulghuyuub , lahaula walaa quwwata illaa billahil ‘aliyil’azhiim , allahumma innii nadimun ‘alaa kulli ma’shiyatin irtakabtuhaa warzuqnii shoodiqon fii dzalika wa inni bariiun ‘an kulli diinin yukholifu diinal Islam , allahumma indakholasy syirku aosyakku fii aemaanii watauhidii qubtu ilaika waghfirli qultu ana asyhadu an lailaha illallah , wa asyhadu anna muhammadarrosuulullaah.
Ini waridan bulan rajab di baca pada tanggal satu
Ilahii ta’arrodho ilaika haadzihil lailatil muta’arridhuuna waqoshodakal qoshiduuna wa amala ma’ruufaka wa fadhlakath tholibuuna walaka fii hhdzihil lailati nafakhotu wa mawa hibu wa’athooyaa tamunnu biha ‘alaa man tatsaa u min ‘ibadika wa tamna’uhaa ‘an man lam tasyabbiq lahu ‘inaayatan wahaa anaa ‘abdukal faqiiru ilaikal muammilu fadhlaka wama’ruufaka fajud ‘alayya bifadhlika wama’ruufaka yaa robbal ‘alamiin.
 
Ini waridan bulan rajab
Dari tanggal ( satu ) sampai tanggal ( sepuluh )
Subhaanallaahil hayyil qoyyuum  ( 100 x )
Dari tanggal ( sebelas ) sampai tanggal ( dua puluh )
Subhaanallaahil ahadish shomad ( 100 x )
Dari tanggal ( dua satu ) sampai tanggal ( tiga puluh )
Subhaanallaahir roufurrohiim ( 100 x )  
Ini waridan dibaca  setiap hari dibulan rajab
Allahumma sholli ‘alaa nuuril anwari wasiril asror, watiryaqil aghyar, wamiftahi babil yasaar, sayyidinaa wamaulanaa muhammadinil muhtar , wa alihil azhhaar , wa ashhaabihil ahyar , ‘adadani’amillahi wa ifdhoolih ( 71 x ) 
Ini istighfar. Dibaca tanggal satu rajab / romadhon . antara zhuhur dan ‘ashar.
Astaghfirullahal ‘azhiim alladzii laa ilaha illa huwal hayyul qoyyuum wa atuubu ilahi . taubatan ‘abdin zhoolimiin layamliku linafsihi dhorron walaa naf’aan . walaa mautan walaa hayatan walaa nusyuuro ( 3 x )
Ini do’a bulan rajab   
Allahumma bariklanaa fii rajaba wasa’baana wabalighnaa romadhoona  ( 3 x )
Ilaahii tawajjahnaa ilaika bitaubatin wa ‘amaalanaa khollish wathohhir quluubanaa.
Ini niat puasa Qodho bulan romadhon . di dalam bulan rajab 
Nawaetu shauma ghodin ‘an qodhoi romdhoni ma’assunati sahrirrajabil mukarromi li ajlihil ‘Ilmi lillahi ta’alaa
Ini niat puasa sunnah rajab
Nawaetu shauma ghodin ‘an syahri rajabil mukarromi li ajli tahshilil ‘ilmi lillahi ta’alaa.
Ini waridan bulan rajab di baca maghrib dan shubuh
Allahummaghfirlii warhamnii watub’alayya ( 70 x )
Ini lafazh niat shalat sunah nishfu rajab tgl . 15
shalat . 30 raka’at . 15 – salam
ushalli sunnatan fii lailatin nishfi syahri rajabi rak’ataini lillahi ta’alaa Allahu Akbar.
Raka’ar pertama ba’da fatihah ( Al kafirun  3 x )
Raka’at kedua ( Al Ikhlash 3 x )
Ba’da salam baca Istighfar  berikut ini : Astaghfirullahal ‘azhiim . alladzii laa ilaaha illaa huwal hayyul qoyyuum wa atuubu ilah ( 100 x )
Ini lafazh niat shalat sunah  tgl 27 rajab
Ushallai sunnatan fiillailatis sabi’I wal’isriina rak’ataeni lillahi ta’alaa Allahu Akbar.
Tiap2 raka’at ba’da fatihah baca ( Al Ikhlash 20 x )
Ba’da slam baca shalawat dan do’a berikut ini : allahummah shalli ‘alaa sayyidina Muhammadin nabiyyil ummiyyi wa’ala alihi washahbihi wasllim.   ( 100 x / 20 x )
Allahumma innii as alika bimusyaahadati asroril muhibbiina wabil hilwatil latii hashoshta bihaa sayyidil mursaliina hiina asroeta bihi lailatas saabi’a tarhama qolbil haziina watajibu da’watii yaa akramal akromiin,.
Rahmat Mulyadi Taman Bima Permai Jl. Sena III Blok A 11 Cirebon Jabar

Tatacara Shalat Tarawih

Ushallii sunatat tarawiihi rak’ataini lillaahi ta’alaa allaahu akbar.
1.                  Shalat Tarawih.
Shalat tarawih itu dilakukan sesudah shalat Isya’ dalam bulan ramadhan. Sebanyak 20/8 raka’at, setiap dua raka’at salam.
II. Lafazh yang  Dibaca Bilal.
Allahumma shalli ‘alaa sayyidina muhammad
Artinya : “Ya Allah, limpahkan rahmat atas penghulu kami Muhammad saw.”
III. Smua Jama’ah Menjawab.
Allahumma shalli wasallim ‘alaih.
Artinya : “Ya Allah limpahkan rahmat dan kesejahteraan atas beliau saw.”
IV. Bilal mengucapkan lagi.
Allahumma shalli ‘alaa sayyidina wamaulana muhammadin.
Artinya : “Ya Allah, limpahkan rahmat atas pnghulu pemimpin kami Muhammad saw.”
V. Semua Jama’ah menjawab.
Allahumma shalli wasallim ‘alaih.
Artinya : “Ya Allah limpahkan rahmat dan kesejahteraan atas beliau saw.”
VI. Kemudian Bilal Mengucapkan Lagi.
Allahumma shalli ‘alaa sayyidina Muhammad wanabiyyinaa wahabibiinaa wasyafii’ina wadzuhrinaa wamaulanaa muhammadin.
Artinya : “Ya Allah, limpahkan rahmat atas penghulu kami, Nabi kami, kekasih kami, yang bakal menyapa’ati kami dan tempat kami pertaruhan kami, dan pemimpin kami Muhammad saw.”
VII. Semua Jama’ah Menjawab.
Allahumma shalli wasallim ‘alaih.
Artinya : “Ya Allah limpahkan rahmat dan kesejahteraan atas beliau saw.”
VIII. Lalu Bilal Mengucapkan.
Ash-shalaatut tarawiihi rahima kumullaahi.
Artinya: “Bersmbahyanglah Tarawih, smoga engkau dirahmati oleh Allah.”
IX. Cara Jama’ah Menjawab.
laailaaha illallahi wahdahu laa syariikalahu lahul mulku walahul hamdu yuhyi wayumiitu wahuwa ‘alaa kulli syai-in qadiirun.
Artinya : “Tiada Tuhan selain Allah, Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, Bagi-Nya segala kerajaan dan Bagi-Nya segala puji. Dialah yang menghidupkan dan yang mematikan. Dan dia atas segala sesuatu itu berkuasa.”
Kemudian para jama’ah berdiri bersama-sama dibelakang imam, dengan shaf yang lurus, dan jangan sampai renggang diantara masing-masing jama’ah. Surat yang dibaca oleh imam sesudah membaca Fatihah pada raka’at pertama, adalah surat (At Takatsur), sedang di raka’at kedua surat (Al-Ikhlas).
X. Cara Sembahyang Tarawih.
Pada tarawih pertama, sesudah salam, semua jama’ah mengucapkan:
fazhlum minallahi wani’matan wamaghfiratan warahmatan.
Artinya : “Segala karunia, nikmat, ampunan dan rahmat itu dari allah.”
XI. Bilal Mengucapkan:
Allahumma shalli ‘alaa sayyidina muhammad
Artinya : “Ya Allah, limpahkan rahmat atas penghulu kami Muhammad saw.”
XII. Semua Jama’ah Menjawab:
Allahumma shalli wasallim ‘alaih.
Artinya : “Ya Allah limpahkan rahmat dan kesejahteraan atas beliau saw.”
Kemudian para Jama’ah berdiri bersama-sama di belakang imam, sebagaimana yang dilakukan pada raka’at pertama. Tetapi surat yang dibaca imam sesudah Fatihah adalah surat (Al-Ashri) pada raka’at pertama, dan surat (Al-Ikhlas) di rakat kedua.
XIII. Setelah Salam bilal  Mengucapkan.
Albadru muniiru sayyidina muhammadin shallu ‘alaih.
Artinya : “Bulan purnama yang bercahaya, penghulu kami Muhammad saw.”
“Bershalawatlah atas beliau”.
XIV. Dijawab oleh para Jama’ah:
Allahumma shalli wasallim ‘alaih.
Artinya : “Ya Allah limpahkan rahmat dan kesejahteraan atas beliau saw.”
XV. Lalu imam membaca do’a :
Allahummaj’alna yamaulanaa fiisyahrinaa hadzaa wafii lailatiina hadzihi min ‘utaqa-ika minannaari ajma’iina walhamdulillahi rabbil’alamiina.
Artinya : “Ya Allah, jadikanlah kami wahai pemimpin kami, dalam bulan dan malam yang kami mulyakan ini, mohon kebebasan dari siksa neraka semuanya. Dan segala puji bagi Allah seru sekalian alam.”
Kemudian para jama’ah berdiri lagi di belakang imam sebagaimana yang dilakukan  pada tarawih pertama. Tetapi pada tarawih ketiga ini surat yang dibaca oleh imam sesudah Fatihah pada raka’at pertama adalah (Al-Humazah) sedang pada raka’at kedua membaca surat (Al-Ikhlas). Setelah salam membaca  : Fadlam Minallah wani’matan wamaghfiratan warahmatan, lalu membaca (Shalawat), kemudian berdiri lagi untuk mengerjakan tarawih yang keempat ini, surat yang dibaca oleh imam pada raka’at yang pertama setelah membaca Fatihah adalah surat (Al-Fiil), dan pada raka’at  kedua  membaca surat (Al-Ikhlas).
XVI. Setelah Salam Bilal Mngucapkan :
Alkhaliifatul-ulaa amiirul mukminiina sayyiduna abuu bakri ash-shidiiqi.
“Khalifah pertama penguasa kaum mu’minin adalah penghulu kami Abu Bakr Ash Shiddiq.”
XVII. Dijawab oleh Semua Jama’ah:
Radhiallaahu’anhu.
Artinya : “Semoga Allah ridha kepada beliau.”
Lalu imam membaca do’a seperti yang dibaca sesudah tarawih (kedua). Kemudian smua jama’ah berdiri lagi untuk mengerjakan tarawih yang (kelima). Pada tarawih kelima ini surat yang dibaca oleh imam pada raka’at (pertama) adalah surat (Al-Quraisy) dan raka’at kedua surat (Al-Ikhlas). Setelah salam membaca :Fadhlum Minallah………..sampai akhir lalu membaca shalawat, kemudian berdiri lagi untuk mengerjakan tarawih yang (ke enam). Pada tarawih kelima ini surat yang dibaca oleh imam pada raka’at (pertama) adalah surat (Al-Mu’un) dan raka’at kedua adalah surat (Al-Ikhlas).
XVIII. Setelah Salam Bilal Membaca :
Khaliifatuts-tsaaniyatu amiirul mukminiina sayyidunaa ‘umar ibnu khathaab.
Artinya : Khalifah yang kedua penguasa kaum mu’minin adalah penghulu kami Umar bin Khathab.”
XIX. Dijawab oleh Semua Jama’ah : Radhiyallahu’Anhu
Setelah mmbaca shalawat, lalu imam membaca do’a seperti yang dilakukan pada tarawih yang (kedua). Kemudian semua jama’ah berdiri lagi untuk mengerjakan shalat tarawih yang ketujuh.
Pada tarawih ketujuh ini, surat yang dibaca oleh imam  pada raka’at (pertama) adalah surat (Al-Kautsar), dan diraka’at ( kedua) adalah surat (Al-Ikhlas).
Setelah salam membaca : Fadhlum Minalla…………. Sampai akhir, lalu membaca shalawat, kemudian berdiri lagi untuk mengerjakan tarawih yang (kedelapan). Pada tarawih kedelapan ini surat yang dibaca oleh imam pada raka’at (pertama) adalah surat (Al-Kafirun), dan raka’at kedua adalah surat (Al-Ikhlas).
XX. Setelah Salam Bilal Membaca :
Khliifatuts-tsaalitsatu amiirul mukminiina sayyiduna ‘usmaan ibnu ‘afaan
Artinya : “Khalifah ketiga, penguasa kaum mu’minin adalah penghulu kami Utsman bin Affan.”
XXI. Dijawab oleh Semua Jama’ah : Radhiyallahu ‘Anhu.
Lalu imam membaca do’a seperti pada yang dibaca sesudah tarawih kedua. Kemudian semua jama’ah berdiri lagi untuk mengerjakan tarawih yang kesembilan.
Pada tarawih yang ksembilan ini, surat yang dibaca oleh imam dalam raka’at yang (pertama) adalah surat (An-Nashr), sedang raka’at yang kedua surat (Al-Ikhlas).
XXII. Setelah Salam Bilal Membaca :
Khaliifatur-raabi’atu amiirul mukminiina ‘aliyyun ibnu abii thaalib.
Artinya : “Khalifah keempat, penguasa kaum mu’minin adalah penghulu kami Ali bin Abi Thalib.”
XXIII.  Dijawab oleh semua Jama’ah : Karamallahu Wajhahu wan’an kullish-shahabati ajma’iin (Artinya : Semoga allah memulyakan diri beliau (Ali bin Abi Thalib) dan kepada seluruh sahabat pada umumnya).
Setelah membaca shalawat, kemudian smua jama’ah berdiri lagi untuk mengerjakan tarawih yang kesepuluh.
Pada tarawih kesepuluh ini, surat yang dibaca oleh imam dalam raka’at (pertama) adalah (Al-Lahab), sedangkan raka’at (kedua) adalah surat (Al-Ikhlas). (Lubbun Arkam Fil Islam).
WARID SESUDAH SHALAT TARAWIH:
Allaahumma innaa nas-aluka radhika waljannata wana’uudzuubika min sakhatika wannaari (3x)
Artinya : Ya Allah, kami mohon kepada Engkau memperoleh kerelaan Engkau dan Syurga, dan kami berlindung dari kemurkaan Engkau dan dari api neraka.”
Allaahumma innaka ‘afuwung kariimun tuhibbu ‘afwa wa’fu ‘annaa wa’an walidiina wa’an jamii’il muslimiina walmuslimatibirahmatika ya arhamarrahimiina.
Artinya : Ya Allah, engkau Maha Pengampun dan Maha Pemurah engkau menyukai kemaafan, maka dari itu ampunilah kami dari kedua Ibu Bapak kami serta sekalian orang-orang muslim dengan rahmat Engkau ya Allah yang Maha Pengasih.”
XXV.DO’A SETELAH SHALAT TARAWIH
Alhamdulillaahi hamdan yuwaafi ni’amahu wayukaafi-u maziidahu yaa rabbana lakal hamdu kamaa yan baghi lijalaali wajhikal kariimi wa’adhiimi sulthaanika allaahumma  shalli wasallim ‘alaa sayyidina wamaulanaa muhammadin wa’la alihi washahbihi ajma’iina.
Allaahummaj ‘alnaa bil imaani kaamiliina walifaraadlika muaddina walima indaka thaalibiina waliafwika raajiina. Wabil hudaa mutamassikiina wa’anil laghwi mu’ridiina wafid dun-yaa zahiidiina wafil aakhirati raghiibiina wabil qadlaa-i raadliina wabin na’ma-i syaakiriina wa’alal balaaya shaabiriina.
Watatha liwaa-i sayyidinaa muhammadin shalallaahu ‘alaihi wasallama yaumal qiyaamati saa iriina wa ‘alal khaudli waridiina wafil jannati daakhiliina wa’alaa sariiratil karaamati qaa’idiina.
Wabihuuri ‘iinin mutazawwijiina wamin tha’amil jannati akiliina. Wamin labanin wa’asalin mushaffaini syaaribiina wabiak waabin wa abaa riiqa wakaksin min ma’iinin ma’alladziina an’amta ‘alaihim minan nabiyyina wash ‘ashddiiqiina wasy-syuhadaa-i wash-shaalihiina.
Allaahummaj’alnaa fii haazhihil lailatisy-syariifatil mubarakati minas su’adaa-i lmaqbuuliina. Walaa taj’alna minal asyqiya-il mardudiina. Ilaahanaa ‘aafinaa wa’fu ‘annaa. Waghfiril allaahumma lanaa waliwa lidiina waliummahaatinaa waliajdaadinaa walijaddaatinaa wali ikhwaaninaa wali akhwaatinaa wali azwaajiinaa wali zaujaatina waliahliinaa waliahli baitina waliustadzinaa walimasyaa akhiinaa walimu’allimiinaa waliman ‘allamnaahu walidzawil huquuqi‘alainaa waliman ahabba wa ashana ilaina waliman hadaanaahu bid du’aa-i walijamii’il mukminiina walmukminati. Waktubi allaahummas salaamata wal ‘aafiyata ‘alainaa wa’alaihim wa’alaa ‘abidikal hujjaaji walghuujati wazzuwaari walmusaafiiriina fil barri wal bahri minal muslimiina.
Waqiina syarradh-dhaalimiina fanshurnaa ‘alal qaumil kaafiriina ya mujiibas saa iliina wakhtim lanaa yaa rabbanaa minka bikhairin yaa arhamar rahimiina washallaahu ‘ala khairi khalqihi sayyidinaa muhammadin wa’alaa aalihi washahbihi ajma’iina wal hamdulillaahi rabbil ‘alamiina.   
BAB : SHALAT WITIR
I.Shalat witir.
Shalat witir itu sedikitnya satu raka’at, biasanya tiga raka’at dengan dua salam, paling banyak sebelas raka’at setiap dua raka’at salam dan yang terakhir satu raka’at salam Surat yang dibaca dalam raka’at pertama adalah surat (Al-‘A’la), sedang dalam raka’at kedua surat (Al-Kafirun) sedang dalam raka’at paling akhir (yg ganjil) ialah surat (Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas).
Masa mengerjakannya, sesudah shalat Isya’, sedang dibulan Ramadhan sesudah shalat tarawih. Jadi shalat witir tidak hanya dikrjakan dalam bulan Ramadhan saja, tetapi seyogyanya dikerjakan pada tiap-tiap malam walaupun hanya satu raka’at.
II. Lafadh niat shalat witir.
Ushallii sunatal witri rak’ataini ma’muman / imaman lillaahi ta’alaa allaahu akbar
Artinya:  niat shalat sunnah witir dua raka’at makmuman / imaman karena Allah ta’ala.
III. Lafadh niat shalat witir satu raka’at.
Ushallii rak’atal witri sunnatan ma’muman / imaman  lillaahi ta’alaa allaahu akbar.
“Aku niat shalat witir satu raka’at menjadi makmuman / imaman karena Allah ta’ala.
IV. Warid Sesudah Shalat Witir.
Subhaana malikul qudduusu.
Artinya : Maha suci Tuhan yang berkuasa, Tuhan yang suci (qudus).”
Do’a Ssudah Shalat Witir
Allaahumma inii as-aluka iimaanan da-iimaan wanas-aluka qalban khaaSi’aan wanas-aluka baqiinan shaadiqan wanas-aluka ‘ilmaan naafi’aan wanas-aluka ‘amalaan shaalihan wanas-aluka diinaan qayyimaan wanas-alukasy-syukra ‘alaa ‘aafiyati wanas-alukal ghinaa ‘aninnaasi. Allaahumma rabbana taqabbalminnaa shalaatana washiyaamaa waqiyaamaa watakhasy-syu’anaa watadhrru’anaa wata’abbudanaa watammim taqshiiranaa yaa allahu yaa allahu yaa arhamarrahimiina. Washalallaahu ‘alaa sayyiidina muhammadin wa’alaa aalihi washahbihi ajma’iina walhamdulillaahi rabbil’alamiina
TAMAT

Tatacara Shalat Tarawih. Tulisan Versi Arabic Latin

×êbûnÆCÛÖbûnÆCÓC×sL
 ün÷MüÂ÷CøÓ÷C ë÷ÆD÷²÷P ùçû|ÇùÆ ùÛüê÷Q÷²üÂ÷m düéùÜC÷nû÷QÆC úö÷ÚørëùûÇ÷zøC
 Ushallii sunatat tarawiihi rak’ataini lillaahi ta’alaa allaahu akbar.
1.                  Shalat Tarawih.
Shalat tarawih itu dilakukan sesudah shalat Isya’ dalam bulan ramadhan. Sebanyak 20/8 raka’at, setiap dua raka’at salam.
II. Lafazh yang  Dibaca Bilal.
   üjû÷Ö÷cøÕ D÷Ùùjûùê÷rë÷Ç÷± ùûÈ÷z û÷×øæû|ÇÆ÷C
Allahumma shalli ‘alaa sayyidina muhammad
Artinya : “Ya Allah, limpahkan rahmat atas penghulu kami Muhammad saw.”
III. Smua Jama’ah Menjawab.
ùçüê÷Ç÷± ü×ûÇ÷r÷Ü ùûÈ÷z û÷×øæû|ÇÆ÷C
Allahumma shalli wasallim ‘alaih.
Artinya : “Ya Allah limpahkan rahmat dan kesejahteraan atas beliau saw.”
IV. Bilal mengucapkan lagi.
\jû÷Ö÷cøÕ D÷Ù÷ËüÝ÷Õ÷Ü D÷Ùùjûùê÷rë÷Ç÷± ùûÈ÷z û÷×øæû|ÇÆ÷C
Allahumma shalli ‘alaa sayyidina wamaulana muhammadin.
Artinya : “Ya Allah, limpahkan rahmat atas pnghulu pemimpin kami Muhammad saw.”
V. Semua Jama’ah menjawab.
ùçüê÷Ç÷± ü×ûÇ÷r÷Ü ùûÈ÷z û÷×øæû|ÇÆ÷C
Allahumma shalli wasallim ‘alaih.
Artinya : “Ya Allah limpahkan rahmat dan kesejahteraan atas beliau saw.”
VI. Kemudian Bilal Mengucapkan Lagi.
D÷ÚùMüêùM÷b÷Ü D÷ÚûùêùM÷Ù÷Ü üjû÷Ö÷cøÕ D÷Ùùjûùê÷rë÷Ç÷± ùûÈ÷z û÷×øæû|ÇÆ÷C
\jû÷Ö÷cøÕ D÷Ù÷ËüÝ÷Õ÷Ü D÷Ùùnüføk÷Ü D÷Úù²üêù»÷v÷Ü
Allahumma shalli ‘alaa sayyidina Muhammad wanabiyyinaa wahabibiinaa wasyafii’ina wadzuhrinaa wamaulanaa muhammadin.
Artinya : “Ya Allah, limpahkan rahmat atas penghulu kami, Nabi kami, kekasih kami, yang bakal menyapa’ati kami dan tempat kami pertaruhan kami, dan pemimpin kami Muhammad saw.”
VII. Semua Jama’ah Menjawab.
çüê÷Ç÷± ü×ûÇ÷r÷Ü ùûÈ÷z û÷×øæû|ÇÆ÷C
Allahumma shalli wasallim ‘alaih.
Artinya : “Ya Allah limpahkan rahmat dan kesejahteraan atas beliau saw.”
VIII. Lalu Bilal Mengucapkan.
øÓC ø×øÃ÷Öùb÷m ùdüéùÜC÷nû÷QÆC øõ÷Ìû÷¡Æ÷C
Ash-shalaatut tarawiihi rahima kumullaahi.
Artinya: “Bersmbahyanglah Tarawih, smoga engkau dirahmati oleh Allah.”
IX. Cara Jama’ah Menjawab.
øjüÖ÷cüÆC øç÷Æ÷Ü øÄüÇøÖüÆC øç÷Æ øç÷Æ ÷Äýéùn÷v÷Ë øä÷jüb÷Ü øÓC û÷ËùC ÷ç|ÆùC÷Ë
 þnüéùj÷¾ \ñüê÷v ûùÈøÂë÷Ç÷± ÷Ýøå÷Ü øRüêùÖøé÷Üëùêücøé
laailaaha illallahi wahdahu laa syariikalahu lahul mulku walahul hamdu yuhyi wayumiitu wahuwa ‘alaa kulli syai-in qadiirun.
Artinya : “Tiada Tuhan selain Allah, Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, Bagi-Nya segala kerajaan dan Bagi-Nya segala puji. Dialah yang menghidupkan dan yang mematikan. Dan dia atas segala sesuatu itu berkuasa.”
Kemudian para jama’ah berdiri bersama-sama dibelakang imam, dengan shaf yang lurus, dan jangan sampai renggang diantara masing-masing jama’ah. Surat yang dibaca oleh imam sesudah membaca Fatihah pada raka’at pertama, adalah surat (At Takatsur), sedang di raka’at kedua surat (Al-Ikhlas).
X. Cara Sembahyang Tarawih.
Pada tarawih pertama, sesudah salam, semua jama’ah mengucapkan:
úö÷Öüb÷m÷Ü úõ÷nù»ü·÷Õ÷Ü úö÷Öü²ùÙ÷Ü ùÓC ÷Û~Õ úÌü®÷º
fazhlum minallahi wani’matan wamaghfiratan warahmatan.
Artinya : “Segala karunia, nikmat, ampunan dan rahmat itu dari allah.”
XI. Bilal Mengucapkan:
üjû÷Ö÷cøÕ D÷Ùùjûùê÷rë÷Ç÷± ùûÈ÷z û÷×øæû|ÇÆ÷C
Allahumma shalli ‘alaa sayyidina muhammad
Artinya : “Ya Allah, limpahkan rahmat atas penghulu kami Muhammad saw.”
XII. Semua Jama’ah Menjawab:
ùçüê÷Ç÷± ü×ûÇ÷r÷Ü ùûÈ÷z û÷×øæû|ÇÆ÷C
Allahumma shalli wasallim ‘alaih.
Artinya : “Ya Allah limpahkan rahmat dan kesejahteraan atas beliau saw.”
Kemudian para Jama’ah berdiri bersama-sama di belakang imam, sebagaimana yang dilakukan pada raka’at pertama. Tetapi surat yang dibaca imam sesudah Fatihah adalah surat (Al-Ashri) pada raka’at pertama, dan surat (Al-Ikhlas) di rakat kedua.
XIII. Setelah Salam bilal  Mengucapkan.
ùçüê÷Ç÷±CüÝûøÇ÷z þjû÷Ö÷cøÕ D÷Ùøjûùê÷r ønüêùÚøÖÆC ømüj÷MüÆ÷C
Albadru muniiru sayyidina muhammadin shallu ‘alaih.
Artinya : “Bulan purnama yang bercahaya, penghulu kami Muhammad saw.”
“Bershalawatlah atas beliau”.
XIV. Dijawab oleh para Jama’ah:
ùçüê÷Ç÷± ü×ûÇ÷r÷Ü ùûÈ÷z û÷×øæû|ÇÆ÷C
Allahumma shalli wasallim ‘alaih.
Artinya : “Ya Allah limpahkan rahmat dan kesejahteraan atas beliau saw.”
XV. Lalu imam membaca do’a :
üÛùÕ ùäùl÷åD÷ÚùQ÷Çüê÷Æëùº÷ÜC÷l|åD÷Ùùnüæ÷vëùº D÷Ù÷ËüÝ÷ÕD÷éD÷ÚüÇ÷²üXCû÷×øæû|ÇÆ÷C
   ÷ÛüêùÖ÷ÆD÷²üÆC ûùK÷mùçû|ÇùÆøjüÖ÷cüÆC÷Ü ÷Ûüêù²÷ÖüX÷C ùmDû÷ÚÆC ÷ÛùÕ ÷ÄùïD÷¿÷Qø±
Allahummaj’alna yamaulanaa fiisyahrinaa hadzaa wafii lailatiina hadzihi min ‘utaqa-ika minannaari ajma’iina walhamdulillahi rabbil’alamiina.
Artinya : “Ya Allah, jadikanlah kami wahai pemimpin kami, dalam bulan dan malam yang kami mulyakan ini, mohon kebebasan dari siksa neraka semuanya. Dan segala puji bagi Allah seru sekalian alam.”
Kemudian para jama’ah berdiri lagi di belakang imam sebagaimana yang dilakukan  pada tarawih pertama. Tetapi pada tarawih ketiga ini surat yang dibaca oleh imam sesudah Fatihah pada raka’at pertama adalah (Al-Humazah) sedang pada raka’at kedua membaca surat (Al-Ikhlas). Setelah salam membaca  : Fadlam Minallah wani’matan wamaghfiratan warahmatan, lalu membaca (Shalawat), kemudian berdiri lagi untuk mengerjakan tarawih yang keempat ini, surat yang dibaca oleh imam pada raka’at yang pertama setelah membaca Fatihah adalah surat (Al-Fiil), dan pada raka’at  kedua  membaca surat (Al-Ikhlas).
XVI. Setelah Salam Bilal Mngucapkan :
   ùÀüéùjûù¡Æ÷C ùnüÃ÷L üÝøL÷C D÷Ùøjûùê÷r ÷ÛüêùÚùÕüãøÖüÆCønüêùÕ÷Cë|ÆüÜøËüC øö÷»üêùÇ÷güÆ÷C
Alkhaliifatul-ulaa amiirul mukminiina sayyiduna abuu bakri ash-shidiiqi.
“Khalifah pertama penguasa kaum mu’minin adalah penghulu kami Abu Bakr Ash Shiddiq.”
XVII. Dijawab oleh Semua Jama’ah:
    øçüÚ÷± øÓCë÷êù¤÷m
Radhiallaahu’anhu.
Artinya : “Semoga Allah ridha kepada beliau.”
Lalu imam membaca do’a seperti yang dibaca sesudah tarawih (kedua). Kemudian smua jama’ah berdiri lagi untuk mengerjakan tarawih yang (kelima). Pada tarawih kelima ini surat yang dibaca oleh imam pada raka’at (pertama) adalah surat (Al-Quraisy) dan raka’at kedua surat (Al-Ikhlas). Setelah salam membaca :Fadhlum Minallah………..sampai akhir lalu membaca shalawat, kemudian berdiri lagi untuk mengerjakan tarawih yang (ke enam). Pada tarawih kelima ini surat yang dibaca oleh imam pada raka’at (pertama) adalah surat (Al-Mu’un) dan raka’at kedua adalah surat (Al-Ikhlas).
XVIII. Setelah Salam Bilal Membaca :
    ùKD÷©÷güÆC øÛüLùC ün÷Öø± D÷Ùøjûùê÷r ÷ÛüêùÚùÕüãøÖüÆC ønüêùÕ÷C øö÷êùÙDû÷UÆC øö÷»üêùÇ÷güÆC
Khaliifatuts-tsaaniyatu amiirul mukminiina sayyidunaa ‘umar ibnu khathaab.
Artinya : Khalifah yang kedua penguasa kaum mu’minin adalah penghulu kami Umar bin Khathab.”
XIX. Dijawab oleh Semua Jama’ah : Radhiyallahu’Anhu
Setelah mmbaca shalawat, lalu imam membaca do’a seperti yang dilakukan pada tarawih yang (kedua). Kemudian semua jama’ah berdiri lagi untuk mengerjakan shalat tarawih yang ketujuh.
Pada tarawih ketujuh ini, surat yang dibaca oleh imam  pada raka’at (pertama) adalah surat (Al-Kautsar), dan diraka’at ( kedua) adalah surat (Al-Ikhlas).
Setelah salam membaca : Fadhlum Minalla…………. Sampai akhir, lalu membaca shalawat, kemudian berdiri lagi untuk mengerjakan tarawih yang (kedelapan). Pada tarawih kedelapan ini surat yang dibaca oleh imam pada raka’at (pertama) adalah surat (Al-Kafirun), dan raka’at kedua adalah surat (Al-Ikhlas).
XX. Setelah Salam Bilal Membaca :
\ØDû÷»÷± øÛüLC øØD÷ÖüUø±D÷Ùøjûùê÷r ÷ÛüêùÚùÕüãøÖüÆCønüêùÕ÷C øö÷UùÆDû÷UÆ÷C øö÷»üêùÇ÷güÆC
 Khliifatuts-tsaalitsatu amiirul mukminiina sayyiduna ‘usmaan ibnu ‘afaan
Artinya : “Khalifah ketiga, penguasa kaum mu’minin adalah penghulu kami Utsman bin Affan.”
XXI. Dijawab oleh Semua Jama’ah : Radhiyallahu ‘Anhu.
Lalu imam membaca do’a seperti pada yang dibaca sesudah tarawih kedua. Kemudian semua jama’ah berdiri lagi untuk mengerjakan tarawih yang kesembilan.
Pada tarawih yang ksembilan ini, surat yang dibaca oleh imam dalam raka’at yang (pertama) adalah surat (An-Nashr), sedang raka’at yang kedua surat (Al-Ikhlas).
XXII. Setelah Salam Bilal Membaca :
  \NùÆD÷¨ ëùL÷C øÛüLC þûíùÇ÷± ÷ÛüêùÚùÕüãøÖüÆC ønüêùÕ÷C øö÷²ùLCûnÆC øö÷»üêùÇ÷gÆC
Khaliifatur-raabi’atu amiirul mukminiina ‘aliyyun ibnu abii thaalib.
Artinya : “Khalifah keempat, penguasa kaum mu’minin adalah penghulu kami Ali bin Abi Thalib.”
XXIII.  Dijawab oleh semua Jama’ah : Karamallahu Wajhahu wan’an kullish-shahabati ajma’iin (Artinya : Semoga allah memulyakan diri beliau (Ali bin Abi Thalib) dan kepada seluruh sahabat pada umumnya).
Setelah membaca shalawat, kemudian smua jama’ah berdiri lagi untuk mengerjakan tarawih yang kesepuluh.
Pada tarawih kesepuluh ini, surat yang dibaca oleh imam dalam raka’at (pertama) adalah (Al-Lahab), sedangkan raka’at (kedua) adalah surat (Al-Ikhlas). (Lubbun Arkam Fil Islam).
WARID SESUDAH SHALAT TARAWIH:
÷ÄùLøküÝø²÷Ù÷Ü ÷öû÷Ú÷YüÆC÷Ü ÷ÁD÷¤ùm ÷ÄøÇ÷ðüs÷Ù Dû÷ÙùC û÷×øæû|ÇÆC
  (3*) ùmDû÷ÚÆC÷Ü ÷Äù©÷g÷r üÛùÕ
Allaahumma innaa nas-aluka radhika waljannata wana’uudzuubika min sakhatika wannaari (3x)
Artinya : Ya Allah, kami mohon kepada Engkau memperoleh kerelaan Engkau dan Syurga, dan kami berlindung dari kemurkaan Engkau dan dari api neraka.”
üÛ÷±÷Ü Dû÷Ú÷±ø¼ü±C÷Ü ÷Ýü»÷±øûNùcøP þ×üéøn÷ ü°øÝø»÷± ÷Äû÷ÙùC û÷×øæû|ÇÆ÷C
 ùOD÷ÖùÇüsøÖüÆC÷Ü ÷ÛüêùÖùÇüsøÖüÆC ù³üêùÖ÷X üÛ÷±÷Ü D÷ÚüéùjùÆC÷Ü
     .÷ÛüêùÖùb û÷nÆC ÷×÷bümCD÷é ÷ÄùQ÷Öüb÷nùL
Allaahumma innaka ‘afuwung kariimun tuhibbu ‘afwa wa’fu ‘annaa wa’an walidiina wa’an jamii’il muslimiina walmuslimatibirahmatika ya arhamarrahimiina.
Artinya : Ya Allah, engkau Maha Pengampun dan Maha Pemurah engkau menyukai kemaafan, maka dari itu ampunilah kami dari kedua Ibu Bapak kami serta sekalian orang-orang muslim dengan rahmat Engkau ya Allah yang Maha Pengasih.”
XXV. Do’a Sesudah Shalat Tarawih.
øäC÷jüéùp÷Õ øñùºD÷Ãøé÷Ü øç÷Ö÷²ùÙëùºC÷Ýøé újüÖ÷b ùçû|ÇùÆ øjüÖ÷cüÆ÷C
 ù×üéùn÷ÃüÆC ÷ÄùæüX÷Ü ùÅ÷Ì÷YùÆëù·÷MüÚ÷éD÷Ö÷ øjüÖ÷cüÆC ÷Ä÷ÆD÷Úû÷L÷mD÷é
 D÷Ùùjûùê÷r ë÷Ç÷± ü×ûùÇ÷r÷Ü ùûÈ÷z û÷×øæû|ÇÆ÷C .÷ÄùÚ÷©üÇør ù×üêù®÷±÷Ü
 .÷Ûüêù²÷ÖüX÷C ùçùMüc÷z÷Ü ùçùÆ÷CëÇ÷±÷Ü \jû÷Ö÷cøÕD÷ÙËüÝ÷Õ÷Ü
 ÷Ûüéùk÷ãøÕ ÷Äù¤÷n÷»ùÆ÷Ü ÷ÛüêùÇùÕD÷ ùØD÷Öüé ù~ËüDùLD÷ÚüÇ÷²üXC û÷×øæû|ÇÆ÷C
è|jøæüÆDùL÷Ü .÷ÛüêùXC÷m ÷ÁùÝü»÷²ùÆ÷Ü ÷ÛüêùMùÆD÷¨ ÷Á÷jüÚù± D÷ÖùÆ÷Ü
D÷êüÙ ûøjÆCëùº÷Ü ÷Ûøêù¤ùnü²øÕ ùÝø·Çû÷ÆC ùÛ÷±÷Ü ÷ÛüêúÃûùs÷Ö÷QøÕ
 ÷Ûüêù¤C÷m ùôD÷¥÷¾DùLC÷Ü ÷ÛüêùMùµC÷m ùõ÷nùf÷ËüCëùº÷Ü ÷ÛüéùjùåC÷o
. ÷ÛüéùnùLD÷zD÷é÷Ì÷MüÆCë÷Ç÷±÷ÜD÷ÚüéùnùÂD÷v ùôD÷Öü²û÷ÚÆDùL÷Ü
 ÷×ûùÇ÷r÷Ü ùçüê÷Ç÷± øÓCëÇ÷z \jû÷Ö÷cøÕ D÷Ùùjûùê÷r ùôC÷ÝùÆ ÷Rüc÷P÷Ü
ëùº÷Ü ÷ÛüéùiùmC÷Ü ù£üÝ÷güÆCë÷Ç÷±÷Ü ÷ÛüéùnùïD÷r ùö÷ÕD÷êù¿üÆD÷ÕüÝ÷é
... ÷Ûüéùjù±D÷¾ ùö÷ÕC÷n÷ÃüÆC ùõC÷mùnørë÷Ç÷±÷Ü ÷ÛüêùÇùfC÷i ùöû÷Ú÷YüÆC
 \½÷nüM÷QürùC÷Ü \qøjüÚør üÛùÕ÷Ü ÷ÛüêùYû÷Ü÷p÷QøÕ \Ûüêù±ùmüÝøcùL÷Ü
 .÷ÛüêùÇùÂ|C ùöû÷Ú÷YüÆC ùÔD÷²÷¨ üÛùÕ÷Ü .÷ÛüêûùsùM÷Ç÷QøÕ \WD÷Müéùi÷Ü
 \KC÷ÝüÂ÷DùL÷Ü ÷ÛüêùLùmD÷v ùÛüêû÷»÷¡øÕ \È÷s÷±÷Ü \Û÷M÷Æ üÛùÕ÷Ü
 ÷RüÖ÷²üÙ÷C ÷Ûüéùlû÷ÆC ÷³÷Õ \Ûüêù²÷Õ üÛùÕ \qF÷Â÷Ü ÷ÀüéùmD÷L÷C÷Ü
 ùôC÷j÷æûøwÆC÷Ü ÷Ûüêù¿üéùûjùû¡ÆC÷Ü ÷ÛüêûùêùMû÷ÚÆC ÷ÛùÕ ü×ùæüê÷Ç÷±
 ùö÷»üéùnû÷sÆC ùö÷Çüêû÷ÇÆC ùäùl|åëùºD÷ÚüÇ÷²üX û÷×øæû|ÇÆ÷C .÷ÛüêùcùÆDû÷¡ÆC÷Ü
 ÷ÛùÕ D÷ÚüÇ÷²üY÷P ÷Ë÷Ü . ÷ÛüêùÆüÝøMü¿÷ÖÆC ùôC÷j÷²ûøsÆC ÷ÛùÕ ùö÷Â÷mD÷MøÖüÆC
 . Dû÷Ú÷± ø¼ü±C÷ÜD÷ÚùºD÷±D÷Ú÷æ|ÆùC . ÷ÛüéùiüÜøiün÷ÖÆC ùôD÷êù¿ür÷ËüC
 ÷ÛüêÕiC÷jüX÷C ùË÷Ü D÷ÚùPD÷æû÷Õ øùË÷ÜD÷ÚüéùjùÆ÷ÝùÆ÷ÜD÷Ú÷Æ û÷×øæû|ÇÆ÷C ùnù»øµC÷Ü
D÷ÚùP÷oüÜ÷pùÆ÷ÜD÷ÚùXC÷Üüo ÷Ëù÷ Ü D÷ÚùÙC÷ÝübùCùË÷Ü D÷ÚùPC û÷j÷YùÆ÷Ü
D÷ÚùgùéD÷w÷ÖùÆ÷Ü D÷ÙùiD÷QürøËù ÷ÜD÷ÚùQüê÷L ùÈüå÷Ëù÷Ü D÷ÚüêùÇüå÷Ëù ÷Ü
D÷Úüê÷Ç÷± ù½üÝø¿øcüÆCèùÜ÷lùÆ÷Ü øäD÷ÚüÖû÷Ç÷± üÛ÷ÖùÆ÷Ü D÷ÚüêùÖûùÇ÷²øÖùÆ÷Ü
 øäD÷Úüé÷j÷å÷Ü D÷ÙC÷l÷å üÛ÷ÖùÆ÷Ü D÷Úüê÷ÆùC ÷Û÷süb÷C÷Ü û÷N÷b÷C üÛ÷ÖùÆ÷Ü
 ù³üêùÖ÷YùÆ÷ ùôD÷± ûøjÆCDùL øç÷Úüêû÷z÷Ü÷Ü D÷ÙD÷züÜ÷C üÛ÷ÖùÆ÷Ünüê÷güÆCë÷ÆùC
 ùOD÷ÖùÇüsøÖüÆC÷Ü ÷ÛüêùÖùÇüsøÖüÆC÷Ü ùOD÷ÚùÕüãøÖüÆC÷Ü ÷ÛüêùÚùÕüãøÖüÆC
 úö÷Õ÷Ìû÷sÆC û÷×øæû|ÇÆ÷C ùNøQüÂC÷Ü . ùOC÷ÝüÕ÷Ëü÷Ü ü×øæüÚùÕ ùôD÷êüb÷ËC
 ùWDû÷YøcÆC ÷ÁùjüêùM÷±ë÷Ç÷±÷Ü ü×ùæüê÷Ç÷±÷Ü D÷Úüê÷Ç÷± ÷ö÷êùºD÷±üË÷Ü
 ÷ÛùÕ ùnüg÷MüÆC÷Ü ûùn÷MüÆCëùº ÷ÛüéùnùºD÷søÖÆC÷Ü ùmC÷Ü ûøpÆC÷Ü ùõC÷pø·üÆ÷Ü
ë÷Ç÷± D÷Ùünø¡üÙD÷º ÷ÛüêùÖùÆDû÷®ÆC û÷n÷v D÷ÚÖ¾÷Ü . ÷ÛüêùÖùÇüsøÖüÆC
 D÷Ú÷Æ ü×ùQüfC÷Ü ÷ÛüêùÇùïDû÷sÆC øNüêùYøÕD÷é . ÷ÛüéùnùºD÷ÃüÆC ùÔüÝ÷¿üÆC
 øÓCë÷Ç÷z÷Ü ÷ÛüêùÖùbûnÆC ÷×÷büm÷CD÷é \nüê÷gùL ÷ÄüÚùÕ D÷Úû÷L÷mD÷é
 ùçùMüc÷z÷Ü ùçùÆ|Cë÷Ç÷±÷Ü \jû÷Ö÷cøÕ D÷Ùùjûùê÷r ùçù¿üÇ÷f ùnüê÷fë÷Ç÷±
       . ÷ÛüêùÖ÷ÆD÷²üÆC ûùK÷m ùçû|ÇùÆ øjüÖ÷cüÆC÷Ü ÷Ûüêù²÷ÖüX÷C
Alhamdulillaahi hamdan yuwaafi ni’amahu wayukaafi-u maziidahu yaa rabbana lakal hamdu kamaa yan baghi lijalaali wajhikal kariimi wa’adhiimi sulthaanika allaahumma  shalli wasallim ‘alaa sayyidina wamaulanaa muhammadin wa’la alihi washahbihi ajma’iina.
Allaahummaj ‘alnaa bil imaani kaamiliina walifaraadlika muaddina walima indaka thaalibiina waliafwika raajiina. Wabil hudaa mutamassikiina wa’anil laghwi mu’ridiina wafid dun-yaa zahiidiina wafil aakhirati raghiibiina wabil qadlaa-i raadliina wabin na’ma-i syaakiriina wa’alal balaaya shaabiriina.
Watatha liwaa-i sayyidinaa muhammadin shalallaahu ‘alaihi wasallama yaumal qiyaamati saa iriina wa ‘alal khaudli waridiina wafil jannati daakhiliina wa’alaa sariiratil karaamati qaa’idiina.
Wabihuuri ‘iinin mutazawwijiina wamin tha’amil jannati akiliina. Wamin labanin wa’asalin mushaffaini syaaribiina wabiak waabin wa abaa riiqa wakaksin min ma’iinin ma’alladziina an’amta ‘alaihim minan nabiyyina wash ‘ashddiiqiina wasy-syuhadaa-i wash-shaalihiina.
Allaahummaj’alnaa fii haazhihil lailatisy-syariifatil mubarakati minas su’adaa-i lmaqbuuliina. Walaa taj’alna minal asyqiya-il mardudiina. Ilaahanaa ‘aafinaa wa’fu ‘annaa. Waghfiril allaahumma lanaa waliwa lidiina waliummahaatinaa waliajdaadinaa walijaddaatinaa wali ikhwaaninaa wali akhwaatinaa wali azwaajiinaa wali zaujaatina waliahliinaa waliahli baitina waliustadzinaa walimasyaa akhiinaa walimu’allimiinaa waliman ‘allamnaahu walidzawil huquuqi‘alainaa waliman ahabba wa ashana ilaina waliman hadaanaahu bid du’aa-i walijamii’il mukminiina walmukminati. Waktubi allaahummas salaamata wal ‘aafiyata ‘alainaa wa’alaihim wa’alaa ‘abidikal hujjaaji walghuujati wazzuwaari walmusaafiiriina fil barri wal bahri minal muslimiina.
Waqiina syarradh-dhaalimiina fanshurnaa ‘alal qaumil kaafiriina ya mujiibas saa iliina wakhtim lanaa yaa rabbanaa minka bikhairin yaa arhamar rahimiina washallaahu ‘ala khairi khalqihi sayyidinaa muhammadin wa’alaa aalihi washahbihi ajma’iina wal hamdulillaahi rabbil ‘alamiina.   
BAB : SHALAT WITIR
I.Shalat witir.
Shalat witir itu sedikitnya satu raka’at, biasanya tiga raka’at dengan dua salam, paling banyak sebelas raka’at setiap dua raka’at salam dan yang terakhir satu raka’at salam Surat yang dibaca dalam raka’at pertama adalah surat (Al-‘A’la), sedang dalam raka’at kedua surat (Al-Kafirun) sedang dalam raka’at paling akhir (yg ganjil) ialah surat (Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas).
Masa mengerjakannya, sesudah shalat Isya’, sedang dibulan Ramadhan sesudah shalat tarawih. Jadi shalat witir tidak hanya dikrjakan dalam bulan Ramadhan saja, tetapi seyogyanya dikerjakan pada tiap-tiap malam walaupun hanya satu raka’at.
II. Lafadh niat shalat witir.
     ë÷ÆD÷²÷P ùçû|ÇùÆ DúÕD÷ÕùC / úÔüÝøÕF÷Õ ùÛüê÷Q÷²üÂ÷m ùnüPùÝüÆC ÷ö÷Úør ëûùÇ÷zøC  A
Ushallii sunatal witri rak’ataini ma’muman / imaman lillaahi ta’alaa allaahu akbar
Artinya:  niat shalat sunnah witir dua raka’at makmuman / imaman karena Allah ta’ala.
III. Lafadh niat shalat witir satu raka’at.
     ë÷ÆD÷²÷P ùçû|ÇùÆ DúÕD÷ÕùC / úÔüÝøÕF÷Õ  ÷öû÷Úør ùnüPùÝüÆC ÷ö÷²üÂ÷mëûùÇ÷zøC 
Ushallii rak’atal witri sunnatan ma’muman / imaman  lillaahi ta’alaa allaahu akbar.
“Aku niat shalat witir satu raka’at menjadi makmuman / imaman karena Allah ta’ala.
IV. Warid Sesudah Shalat Witir.
  (3*) øqüÜ ûøjø¿üÆC ùÄùÇ÷ÖüÆC ÷ØD÷cüMør
Subhaanalmalikul qudduusu.
Artinya : Maha suci Tuhan yang berkuasa, Tuhan yang suci (qudus).”
Do’a Ssudah Shalat Witir
×êbûnÆCÛÖbûnÆC×sL
 Dú²ùvD÷fDúMüÇ÷¾ ÷ÄøÇ÷ðüs÷Ù÷Ü DúÖùïC÷iDúÙD÷ÖüéùC ÷ÄøÇ÷ðür÷CëûùÙùC û÷×øæû|ÇÆ÷C
 ÷ÄøÇ÷ðüs÷Ù÷Ü Dú²ùºD÷Ù DúÖüÇù± ÷ÄøÇ÷ðüs÷Ù÷ÜDú¾ùiD÷z DúÚüêù¿÷L ÷ÄøÇ÷ðüs÷Ù÷Ü
 ÷Ýø»÷²üÆC ÷ÄøÇ÷ð@üs÷Ù÷Ü DúÖûùê÷¾ DúÚ@üéùi ÷ÄøÇ÷ðøs@÷Ù÷Ü DúcùÆD÷z úÌ÷Ö÷±
 ÷nüÃ@ûøwÆC ÷ÄøÇ÷ðüs÷Ù÷Ü ùö÷ê@ùºD÷²üÆC ÷ÔD÷Ö÷P ÷ÄøÇ÷ðüs÷Ù÷Ü ÷ö÷êùºD÷²üÆC÷Ü
. ùqDû÷ÚÆC ùÛ÷± ë|Úù·üÆC ÷ÄøÇ÷ðüs÷Ù÷Ü ùö÷êùºD÷²üÆCë÷Ç÷±
 D÷Ú@÷ÕD÷ê@ù¾÷Ü D÷Ú@÷ÕD÷êùz÷Ü D÷Ú÷P÷Ì÷z Dû÷ÚùÕüÈû÷M÷¿÷P D÷Úû÷L÷m û÷×øæû|ÇÆ÷C
 .øÓ÷C D÷é D÷Ù÷nüêù¡ø¿÷P ü×ûùÖ÷P÷ÜD÷Ù÷jûøM÷²÷P÷ÜD÷Ú÷²ßøn÷¥÷P÷Ü D÷Ú÷²øûw÷g÷P÷Ü
.÷ÛüêùÖùbCû÷nÆC ÷×÷büm÷CD÷é .øÓ÷C D÷é
 ùçùMüc÷z÷Ü ùçùÆ|Cë÷Ç÷±÷Ü \jû÷Ö÷cøÕ D÷Ùùjûùê@@÷rë÷Ç÷± øÓCë÷Ç÷z÷Ü
  .÷ÛüêùÖ÷ÆD÷²üÆC ûùK÷m ùçû|ÇùÆ øjüÖ÷üÆC÷Ü ÷Ûøêù÷ÖüX÷C
Allaahumma inii as-aluka iimaanan da-iimaan wanas-aluka qalban khaaSi’aan wanas-aluka baqiinan shaadiqan wanas-aluka ‘ilmaan naafi’aan wanas-aluka ‘amalaan shaalihan wanas-aluka diinaan qayyimaan wanas-alukasy-syukra ‘alaa ‘aafiyati wanas-alukal ghinaa ‘aninnaasi. Allaahumma rabbana taqabbalminnaa shalaatana washiyaamaa waqiyaamaa watakhasy-syu’anaa watadhrru’anaa wata’abbudanaa watammim taqshiiranaa yaa allahu yaa allahu yaa arhamarrahimiina. Washalallaahu ‘alaa sayyiidina muhammadin wa’alaa aalihi washahbihi ajma’iina walhamdulillaahi rabbil’alamiina,,,,,,,,,,,,Tamat